AYAT 10-21
Kemudian setelah hamba itu mengambil sumpah maka ia bergegas dan bersiap-siap lalu mengambil sepuluh ekor unta kepunyaan Abraham dan pergi dengan membawa barang-barang berharga kepunyaan Abraham. Kemudian berangkatlah ia menuju Aram-Mesopotamia ke kota Nahor. Mesopotamia berada di antara sungai Tigris dan Efrat[1], ada sumber lain yang mengatakan dengan lebih jelas bahwa Mesopotamia (aram naharayim) sebuah tanah subur di sebelah timur, yang meliputi daerah Efrat Hulu dan tengah dan daerah-daerah yang diairi oleh Efrat dan Tigris, di sini juga terdapat Haran (tempat Abraham setelah brangkat dari Ur Kasdim) dan pada abad ke 4sM menyarakan bahwa Mesopotamia ini berada di seluruh lembah Tigris dan Efrat.[2] Sekarang kita akan melihat mengapa hamba itu pergi ke kota Nahor?. Mungkin yang dimaksud kota Nahor adalah kota Haran atau kota Nahor yang dekat Haran.[3]
Bagaimana hubungan Abraham dan Nahor?. Jika kita
perhatikan dari garis keturunan Sem (Kejadian 11:10-26) , maka kita akan
menemui di ayatnya yang ke 26 Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia
memperanakkan Abram, Nahor, dan Haran. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa
hamba itu harus pergi ke sanak saudara
dari Abraham, jadi dengan pergi ke kota Nahor hamba itu akan mengambilkan istri
bagi Ishak. Tetapi pada bagian ini hamba
itu belum tahu wanita mana yang akan menjadi istri bagi Ishak, sebab ia hanya
tahu tempat namun tidak tahu siapa orangnya.
Di sana
berhentilah hamba itu beserta dengan unta-untanya di pinggir mata air atau
sumur pada waktu petang hari ketika perempuan-perempuan keluar untuk menimba
air (ay 11). Pada masa itu sumur
menjadi tempat pertemuan orang-orang dan tempat bersosialisai, ada banyak dalam
Alkitab yang menceritakan tentang pertemuan orang-orang di pinggir sumur. Sumur
menjadi hal yang istimewa, mulai dari tempat bertemu, bersosialisai, menjadi sebuah
kepunyaan yang perlu dipertahankan (Kejadian 21:30), tempat pertemuan seorang
dengan Tuhan (Kejadian 16:7). Adapun alasan mengapa pada masa itu sumur menjadi
sangat penting dan berharga karena pada masa itu air sangat sulit, sehingga
tidak heran sumur sering diperebutkan dengan sengit.[4]
Karena air yang begitu sulit menyebabkan sumur menjadi sebuah kebutuhan yang
sangat diperlukan oleh orang-orang pada saat itu. Biasanya di tiap-tiap rumah
memiliki sumur, namun ada juga sumur umum yang tentunya ukurannya lebih besar.
Orang-orang pada masa itu akan mengambil air pada petang hari, karena pada saat
inilah cuaca tidak panas.[5]
Maka seperti yang dilakukan perempuan-perempuan itu, mereka mengambil air pada
waktu petang hari.
Setelah hamba itu sampai di sumur tersebut, maka ia
berdoa meminta petunjuk kepada Tuhan, setelah ia melihat perempuan-perempuan
keluar untuk menimba air. Dalam Alkitab
terjemahaan baru menggunakan kata perempuan-perempuan yang artinya perempuan
itu jamak atau lebih dari satu, namun dalam versi New King James Version
menggunakan kata when women go out to
draw water dalam versi Complete Jewish Bible juga menggunakan kalimat yang
sama. Jadi sebenarnya ada kemungkinan bahwa perempuan yang ada ditempat mata
air atau sumur itu hanya ada satu orang wanita saja. Ketika hamba itu melihat
seorang gadis, maka ia meminta petunjuk kepada Tuhan kiranya nanti ketika ia meminta minum kepada gadis
itu, maka akan memberikan hamba itu minum dan akan berkata baiklah juga dengan
seluruh unta-untamu kuberikan minum hingga puas.
Belum juga
hamba itu selesai berkata-kata kepada Tuhan, maka datanglah Ribka turun ke Sumur atau mata air itu untuk
mengisi buyungnya, lalu naik. Ribka
adalah seorang gadis yang cantik, perawan dan belum pernah bersetubuh dengan
laki-laki (ay 16). Mengapa sampai ada keterangan ia adalah seorang perawan
yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki dalam buku The New American
Commentary berkata Her sexual innocence
enhances her attrtactiveness as a potential bride. The sexual history of
Rebekah is important since the nature of the promise concerns Isaacs future
lineage.[6]
Sebab sejarah seksual dari Ribka ini
sangat berpengaruh untuk menentukan apakah ia berpotensi atau layak menjadi
istri Ishak dan juga menentukan terhadap janji bagi keturunan Ishak kedepan
nantinya.
Ketika hamba itu melihat Ribka larilah ia
menghampirinya serta berkata: tolong
berikan aku sedikit air dari buyungmu itu (ay 17), lalu berkatalah Ribka kepada
hamba itu, minumlah tuan. Setelah hamba itu minum dengan puas maka berkata
pulalah Ribka kepada hamba itu, baiklah juga kutimba air bagi unta-unta mu (ay
18,19). Ketika Ribka melakukan hal
tersebut, hamba itu terdiam dan mengamatinya, dan bertanya-tanya apakah Tuhan
akan membuat perjalanannya berhasil. Bagian ini merupakan wujud penyertaan
Tuhan sepert yang sebelumnya dikatakan Abraham kepada hamba nya di ayat 7.
Uraian Untuk bagian Pertama, dari ayat 1-9 bisa klik di sini
Uraian Untuk bagian ketiga dari ayat 22-27 bisa klik di sini
[1]
W.R.F. BROWNING, A Dictionary, (Jakarta:2014,
BPK Gunung Agung). Hal.268
[2]
D.j Wiseman, Ensiklopedi Alkitab Masa
Kini Jilid 2, (Jakarta:1996, Yayasan Komunikasi Bina Kasih). Hal.76
[3] Wychliffe, the Whycliffe Bible Commentary, (Jakarta:2007, Gandum Mas), hal.95
[4]
W.R.F. BROWNING, A Dictionary, (Jakarta:2014,
BPK Gunung Agung). Hal.424
[5]
Alkitab Edisi Studi, (Jakarta:2010, Lembaga Alkitab Indonesia). Hal 63
[6]
Kenneth A. Mathews, The American
Commentary, (America:2005, B dan H Publishing Group). Hal 333