RevenueHits

Selamat datang di Blog anak-anak tangga, jika teman-teman butuh dukungan doa bisa hub di 081293642923

Perspektif Alkitab Kitab Yehezkiel

YEHEZKIEL

      LATAR BELAKANG KEPENULISAN
Jika kita melihat secara langsung, kitab ini ditulis oleh seorang yang bernama Yehezkiel ketika berada di pembuangan di Babel yaitu tepatnya di Kasdim (1:3). Kitab ini ditulis dengan sistematis secara waktu yang juga dapat diterima secara logis dimana kitab ini ditulis dari tahun ke-5 pembuangan di Babel (593 SM, 1:2) hingga sampai tahun ke-27 (29:17). Sampai pada abad ke-19 tidak ada yang meragukan bahwa kitab ini ditulis oleh Yehezkiel sendiri.

         TEMPAT PELAYANAN

Jika kita meihat dari keterangan di atas menunjukan bahwa Yehezkiel ikut dalam pembuangan bersama-sama dengan orang Yehuda pada tahun 597 SM (1:1; 33:21; 40:1), ketika dalam masa pembuangan itu, Yehzkiel tinggal di Tel-Abib di tepi sungai Kebar (1:1,3) di dalam rumahnya (3:24; 8:1). Mulai dari situlah Yehezkiel memulai pelayanannya selama sekitar 25 tahun.
Ada beberapa pandanagan juga yang mengatakan bahwa Yehezkiel pun juga melakukan sebagian ataupun seluruh pelayanannya di Yerusalaem. Apakah memang benar demkian?. Kita dapat mempertimbahkan hal itu melalui beberapa bukti.

1.      Jika kita melihat dalam Pasal yang ke 3:4, di sisni menunjukan bahwa Yehezkiel mendapat perintah dari Tuhan untuk datang kepada orang Israel dan menyampaikan perkataan Tuhan kepada mereka. Hal ini yang kerap dianggap bahwa Yehezkiel pergi ke Yerusalem. Tetapi sebenarnya yang simaksud di situ adalah orang Israel yang ada  di pembuangang, sebab dalam kitab Yehezkiel menjelaskan bahwa orang Israel yang dimaksud adalah mereka yang berada di pembuangan bukan yang berada di Yerusalem, seperti yang terdapat di dalam (11:15). Maka dari itulah untuk menggenapi perintah itu, Allah menggangkat Yehezkiel ke Pembuangan tepatnya di Tel-Abib (3:12-15)
2.      Jika kita melihat dalam (11:13) dimana Yehzkiel mencatat tentang kematian Palaca seorang pemimpin Yehuda yang berada di Yerusalem. Hal ini juga yang kerap dianggap bahwa Yehezkiel melakukan pelayanan di Yerusalem, padahal pada hakekatnya adalah bahwa Yehezkiel sedang bernubuat (11:1), melalui pengalaman itu sebagai tanda akan dijatuhkannya hukuman atas kota itu.
3.      Jika kita melihat dalam pasal 1-24, di situ menjelaskan sangat teliti tentang Yerusalem. Hal ini juga yang kerap dianggap bahwa Yehezkiel itu berada di Yerusalem sebab kejadian itu hanya dapat dijelaskan oleh saksi mata. Padahal sebenarnya pada masa itu, ada komunikasi yang bebas antara Yerusalem dengan orang-orang Israel yang berada di Babel, hal ini terbukti ketika Yeremia mengirim surat kepada orang-orang di Babel (Yer 29:1). Jadi kejadian-kejadian menajiskan Bait Suci melalui penyembahan berhala dan juga tunasusila, diberitahukan melalui komunikasi biasa sebelum diwahyukan oleh Allah kepada Yehezkiel (8:1-2)
4.      Jika kita melihat isi dari Kitab Yehezkiel, di sana banyak menjelaskan tentang nubuatan-nubuatan Yehezkiel terhadap Yerusalem, sehingga dianggap, mana mungkin bernubuat kalau ia berada di daerah yang jauh di sana (bukan di Yerusalem). Jadi karena banyaknya nubuatan-nubuatan Yehezkiel tehadap Yerusalem, memberikan asumsi bahwa Yehezkiel itu berada di Yerusalem. Padahal makna dari nubuatan-nubuatan itu bukan menggambarkan bahwa Yehezkiel berada di Yerusalem melainkan memiliki makna tersendiri yaitu sebagai berikut:
a.       Melalui nuuatan-nubuatan penghukuman terhadap Yerusalem, memberikan pelajaran bagi orang-orang Israel yang berada di Babel. 
b.      Berharap agar orang-orang Israel menyadari dosa-dosanya dengan melihat penghukuman terhadap Yerusalem, sehingga mencapai pembaharuan hidup dan meninggalkan dosa yang lama.
Jadi meskipun ada banyak kejadian-kajadian yang sepertinya menjelaskan bahwa Yehezkiel itu berada di Yerusalem, ketika di teliti dan diselidiki ternyata Yehezkiel tetap berada di Babel dan melayani di sana.

               SISTEMATIS PENULISAN

1.      Dosa Israel dan penghukuman Allah

a.       Yehezkiel dipanggil Allah
Dalam Yeh 1:1-28 menjelaskan bahwa Yehezkiel melihat Allah dalam segala kemuliaan-Nya yang duduk di atas takhta dan melalui kejadian ini juga disusul dengan Allah memanggil Yehezkiel untuk pergi ke Babel untuk memberikan peringatan, penghukuman dan juga penghiburan bagi orang-orang yang berada di pembuangan.
b.      Nubutan tentang dosa Yerusalem
Nubutan-nubuatan yang dilaukan Yehezkiel adalah dengan menggambarkan kota Yerusalem dengan batu bata (4:1-3) dan mengikat dirinya dengan tali (4:4-8) sebagai tanda bahwa kota itu mengalami pengepungan dan kebinasaan, membatasi makanan dan minumannya sebagai tanda kelaparan yang akan diderita Yerusalem (4:9-17), mencukur dan membakar rambut (5:1-17) dan memberikan kecaman-kecaman lisan terhadap penyembahan-penyembahan berhala yang dilakukan oleh orang-orang Yerusalem (6:1-14). Karena dosa, mereka akan mengalami kehancuran besar (7:1-27) tetapi orang-orang benar akan terluput dari pada hal itu (6:8-10)
c.       Penghukuman atas dosa  Yerusalem
Yerusalem yang telah menyimpang dari ibadah yang sejati (8:1-18) dan Allah akan meninggalkan Yerusalem dan Bait Suci yang ada sehingga hukuman dapat dijatuhkan kepada Yerusalem (10:1-22). Allah mulai memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berada di pembuangan sebagai harapan untuk meneruskan bangsa Yahudi(11:14-21)
d.      Nubutan terhadap keruntuhan Yerusalem
Adapun nubuatan dari Yehezkiel adalah sebagai berikut: orang Israel digambarkan sebagai pohon anggur yang tidak berbuah yang hanya layak untuk dipotong dan dibakar (15:1-8), karena perbuatan mereka yang telah berubah setia kepada Allah. Menggambarkan seorang istri yang tidak setia kepada suaminya (Allah) dan melanggar perjanjian pernikahan (Allah) mereka harus dihukum (16:1-52) tetapi akan dipulihkan kembali oleh kesetiaan Tuhan (16:53-63). Karena begitu banyak dosa yang telah dilakukan orang-orang Yerusalem dan mencakup semua kalangan, mulai dari imam, nabi, pemimpin dan semua orang sehingga Allah menyatakan setiap orang harus menanggung dosanya sendiri dan Allah menyerukan agar mereka semua bertobat. Kematian istri Yehezkiel menjadi lambang kematian orang Yahudi yang masih berada di Yerusalem pada waktu keruntuhannya (24:1-27)

2.      Nubuatan terhadap bangsa kafir


a.       Amon, Moab, Edom, dan Filistin keempat bangsa ini merupakan tetangga dari Israel, oleh karena mereka senang dan bersukacita atas kehancuran Yerusalem. Merekapun harus dihukum atas perbuatannya itu (25:1-17)
b.      Tirus dan Sidon yang penuh kehinaan dan congkak atas jatuhnya Yerusalem, tetapi  setelah beberapa bulan bangsa-bangsa inipun jatuh juga. (26-28)
c.       Mesir, oleh karena kecongkakannya bangsa ini dinubuatkan oleh Yehezkiel hancur ditangan Nebukadnezar (29-30)



3.      Pemulihan Israel
a.       Setelah penghukuman kepada gembala-gembala yang jahat (pemimipin Yerusalem), Allah sebagai pemimpin membawa mereka kembali ketanah asal (34:1-31). Pemulangan ini disertai dengan penyucian hati dan juga berkat-berkat atas ketaatan mereka kepada perintah-perintah Allah. Hal ini dilihat oleh Yehezkiel dalam penglihatannya bahwa ada lembah yang penuh dengan tulang-tulang kering dipersatukan kembali oleh Allah demikian pula dengan Israel dipersatukan Allah dan Ia menjadi pemimpin atasnya (37:15-28)
b.      Nubuatan terhadap Gog
Yaitu pemberontakan terakhir dan pembinasaan orang-orang fasik setelah Yerusalem dipulihkan (38-39)
c.       Bait Suci yang diperbaharui
Yehezkiel mendapat penglihatan bahwa adanya Bait Suci yang baru di kota Yerusalem
             Ciri Khas
Adapu ciri-ciri khas di dalam kitab Yehezkiel adalah sebagai berikut:
a.       Sebutan anak manusia
Sebutan ini dipakai sebanyak 90 kali dalam kita Yehezkiel, yang digunakan Allah untuk memanggil Yehezkiel (2:3)
b.      Kata “tujukanlah mukamu kepada”
Kata-kata ini menjadi sebuah tanda dimana Allah memberikan perintah kepada Yehezkiel untuk melakukan sesuatu pekerjaan. (13:17; 25:2; 28:21; 29:2; 35:2; 38:2)



c.       Kata “Akulah Tuhan”
Kata-kata ini juga yang kerap di ungkapkan oleh Allah dengankalimat pelengkap yaitu “Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan”, yang bertujuan untuk menunjukan bahwa tidak ada kuasa yang dapat melawan-Nya dan memberikan kesaksian bagi orang-orang Israel yang berada di pembuangan. (25:7; 25:11; 25:14; 25:17; )





































Share this

Artikel Terkait Baca Di Sini

Previous
Next Post »

Reveneuhits 2