YEHEZKIEL
LATAR
BELAKANG KEPENULISAN
Jika kita
melihat secara langsung, kitab ini ditulis oleh seorang yang bernama Yehezkiel
ketika berada di pembuangan di Babel yaitu tepatnya di Kasdim (1:3). Kitab ini
ditulis dengan sistematis secara waktu yang juga dapat diterima secara logis
dimana kitab ini ditulis dari tahun ke-5 pembuangan di Babel (593 SM, 1:2)
hingga sampai tahun ke-27 (29:17). Sampai pada abad ke-19 tidak ada yang
meragukan bahwa kitab ini ditulis oleh Yehezkiel sendiri.
TEMPAT
PELAYANAN
Jika kita meihat
dari keterangan di atas menunjukan bahwa Yehezkiel ikut dalam pembuangan
bersama-sama dengan orang Yehuda pada tahun 597 SM (1:1; 33:21; 40:1), ketika
dalam masa pembuangan itu, Yehzkiel tinggal di Tel-Abib di tepi sungai Kebar
(1:1,3) di dalam rumahnya (3:24; 8:1). Mulai dari situlah Yehezkiel memulai
pelayanannya selama sekitar 25 tahun.
Ada beberapa
pandanagan juga yang mengatakan bahwa Yehezkiel pun juga melakukan sebagian
ataupun seluruh pelayanannya di Yerusalaem. Apakah memang benar demkian?. Kita
dapat mempertimbahkan hal itu melalui beberapa bukti.
1.
Jika
kita melihat dalam Pasal yang ke 3:4, di sisni menunjukan bahwa Yehezkiel
mendapat perintah dari Tuhan untuk datang kepada orang Israel dan menyampaikan
perkataan Tuhan kepada mereka. Hal ini yang kerap dianggap bahwa Yehezkiel
pergi ke Yerusalem. Tetapi sebenarnya yang simaksud di situ adalah orang Israel
yang ada di pembuangang, sebab dalam
kitab Yehezkiel menjelaskan bahwa orang Israel yang dimaksud adalah mereka yang
berada di pembuangan bukan yang berada di Yerusalem, seperti yang terdapat di
dalam (11:15). Maka dari itulah untuk menggenapi perintah itu, Allah
menggangkat Yehezkiel ke Pembuangan tepatnya di Tel-Abib (3:12-15)
2.
Jika
kita melihat dalam (11:13) dimana Yehzkiel mencatat tentang kematian Palaca
seorang pemimpin Yehuda yang berada di Yerusalem. Hal ini juga yang kerap
dianggap bahwa Yehezkiel melakukan pelayanan di Yerusalem, padahal pada
hakekatnya adalah bahwa Yehezkiel sedang bernubuat (11:1), melalui pengalaman
itu sebagai tanda akan dijatuhkannya hukuman atas kota itu.
3.
Jika
kita melihat dalam pasal 1-24, di situ menjelaskan sangat teliti tentang
Yerusalem. Hal ini juga yang kerap dianggap bahwa Yehezkiel itu berada di
Yerusalem sebab kejadian itu hanya dapat dijelaskan oleh saksi mata. Padahal
sebenarnya pada masa itu, ada komunikasi yang bebas antara Yerusalem dengan
orang-orang Israel yang berada di Babel, hal ini terbukti ketika Yeremia
mengirim surat kepada orang-orang di Babel (Yer 29:1). Jadi kejadian-kejadian
menajiskan Bait Suci melalui penyembahan berhala dan juga tunasusila,
diberitahukan melalui komunikasi biasa sebelum diwahyukan oleh Allah kepada
Yehezkiel (8:1-2)
4.
Jika
kita melihat isi dari Kitab Yehezkiel, di sana banyak menjelaskan tentang
nubuatan-nubuatan Yehezkiel terhadap Yerusalem, sehingga dianggap, mana mungkin
bernubuat kalau ia berada di daerah yang jauh di sana (bukan di Yerusalem).
Jadi karena banyaknya nubuatan-nubuatan Yehezkiel tehadap Yerusalem, memberikan
asumsi bahwa Yehezkiel itu berada di Yerusalem. Padahal makna dari
nubuatan-nubuatan itu bukan menggambarkan bahwa Yehezkiel berada di Yerusalem
melainkan memiliki makna tersendiri yaitu sebagai berikut:
a.
Melalui
nuuatan-nubuatan penghukuman terhadap Yerusalem, memberikan pelajaran bagi
orang-orang Israel yang berada di Babel.
b. Berharap agar orang-orang Israel menyadari dosa-dosanya dengan melihat penghukuman terhadap Yerusalem, sehingga mencapai pembaharuan hidup dan meninggalkan dosa yang lama.
b. Berharap agar orang-orang Israel menyadari dosa-dosanya dengan melihat penghukuman terhadap Yerusalem, sehingga mencapai pembaharuan hidup dan meninggalkan dosa yang lama.
Jadi meskipun ada banyak kejadian-kajadian yang sepertinya
menjelaskan bahwa Yehezkiel itu berada di Yerusalem, ketika di teliti dan
diselidiki ternyata Yehezkiel tetap berada di Babel dan melayani di sana.
SISTEMATIS
PENULISAN
1. Dosa
Israel dan penghukuman Allah
a.
Yehezkiel
dipanggil Allah
Dalam
Yeh 1:1-28 menjelaskan bahwa Yehezkiel melihat Allah dalam segala kemuliaan-Nya
yang duduk di atas takhta dan melalui kejadian ini juga disusul dengan Allah
memanggil Yehezkiel untuk pergi ke Babel untuk memberikan peringatan, penghukuman
dan juga penghiburan bagi orang-orang yang berada di pembuangan.
b.
Nubutan
tentang dosa Yerusalem
Nubutan-nubuatan
yang dilaukan Yehezkiel adalah dengan menggambarkan kota Yerusalem dengan batu
bata (4:1-3) dan mengikat dirinya dengan tali (4:4-8) sebagai tanda bahwa kota
itu mengalami pengepungan dan kebinasaan, membatasi makanan dan minumannya
sebagai tanda kelaparan yang akan diderita Yerusalem (4:9-17), mencukur dan
membakar rambut (5:1-17) dan memberikan kecaman-kecaman lisan terhadap
penyembahan-penyembahan berhala yang dilakukan oleh orang-orang Yerusalem
(6:1-14). Karena dosa, mereka akan mengalami kehancuran besar (7:1-27) tetapi
orang-orang benar akan terluput dari pada hal itu (6:8-10)
c.
Penghukuman
atas dosa Yerusalem
Yerusalem
yang telah menyimpang dari ibadah yang sejati (8:1-18) dan Allah akan
meninggalkan Yerusalem dan Bait Suci yang ada sehingga hukuman dapat dijatuhkan
kepada Yerusalem (10:1-22). Allah mulai memusatkan perhatiannya kepada
orang-orang yang berada di pembuangan sebagai harapan untuk meneruskan bangsa
Yahudi(11:14-21)
d.
Nubutan
terhadap keruntuhan Yerusalem
Adapun
nubuatan dari Yehezkiel adalah sebagai berikut: orang Israel digambarkan
sebagai pohon anggur yang tidak berbuah yang hanya layak untuk dipotong dan
dibakar (15:1-8), karena perbuatan mereka yang telah berubah setia kepada
Allah. Menggambarkan seorang istri yang tidak setia kepada suaminya (Allah) dan
melanggar perjanjian pernikahan (Allah) mereka harus dihukum (16:1-52) tetapi
akan dipulihkan kembali oleh kesetiaan Tuhan (16:53-63). Karena begitu banyak
dosa yang telah dilakukan orang-orang Yerusalem dan mencakup semua kalangan,
mulai dari imam, nabi, pemimpin dan semua orang sehingga Allah menyatakan
setiap orang harus menanggung dosanya sendiri dan Allah menyerukan agar mereka
semua bertobat. Kematian istri Yehezkiel menjadi lambang kematian orang Yahudi
yang masih berada di Yerusalem pada waktu keruntuhannya (24:1-27)
2. Nubuatan
terhadap bangsa kafir
a.
Amon,
Moab, Edom, dan Filistin keempat bangsa ini merupakan tetangga dari Israel,
oleh karena mereka senang dan bersukacita atas kehancuran Yerusalem. Merekapun
harus dihukum atas perbuatannya itu (25:1-17)
b.
Tirus
dan Sidon yang penuh kehinaan dan congkak atas jatuhnya Yerusalem, tetapi setelah beberapa bulan bangsa-bangsa inipun
jatuh juga. (26-28)
c.
Mesir,
oleh karena kecongkakannya bangsa ini dinubuatkan oleh Yehezkiel hancur
ditangan Nebukadnezar (29-30)
3. Pemulihan
Israel
a.
Setelah
penghukuman kepada gembala-gembala yang jahat (pemimipin Yerusalem), Allah
sebagai pemimpin membawa mereka kembali ketanah asal (34:1-31). Pemulangan ini
disertai dengan penyucian hati dan juga berkat-berkat atas ketaatan mereka
kepada perintah-perintah Allah. Hal ini dilihat oleh Yehezkiel dalam
penglihatannya bahwa ada lembah yang penuh dengan tulang-tulang kering
dipersatukan kembali oleh Allah demikian pula dengan Israel dipersatukan Allah
dan Ia menjadi pemimpin atasnya (37:15-28)
b.
Nubuatan
terhadap Gog
Yaitu
pemberontakan terakhir dan pembinasaan orang-orang fasik setelah Yerusalem
dipulihkan (38-39)
c.
Bait
Suci yang diperbaharui
Yehezkiel
mendapat penglihatan bahwa adanya Bait Suci yang baru di kota Yerusalem
Ciri
Khas
Adapu
ciri-ciri khas di dalam kitab Yehezkiel adalah sebagai berikut:
a.
Sebutan
anak manusia
Sebutan
ini dipakai sebanyak 90 kali dalam kita Yehezkiel, yang digunakan Allah untuk
memanggil Yehezkiel (2:3)
b.
Kata
“tujukanlah mukamu kepada”
Kata-kata
ini menjadi sebuah tanda dimana Allah memberikan perintah kepada Yehezkiel
untuk melakukan sesuatu pekerjaan. (13:17; 25:2; 28:21; 29:2; 35:2; 38:2)
c.
Kata
“Akulah Tuhan”
Kata-kata
ini juga yang kerap di ungkapkan oleh Allah dengankalimat pelengkap yaitu “Dan
mereka akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan”, yang bertujuan untuk menunjukan
bahwa tidak ada kuasa yang dapat melawan-Nya dan memberikan kesaksian bagi
orang-orang Israel yang berada di pembuangan. (25:7; 25:11; 25:14; 25:17; )